Rabu, 28 November 2012

Senja Itu

Diatas air yang mengalir
aku goreskan pucuk pena 
tuk ungkap serangkai kata
terbukukan cerita

 namun seakan jemari gecar
 kerup pun terdengar
 karena gumaman bibir
 yang menahan setitik dari pelupuk
 bermula melinang

mungkin kerunyut dahi ini
berusaha memotivasiku
untuk berangan lapang
tuk meninggalkan cerita-cerita itu

meratap jejak bukan bearati
berandai sesal dan menggebah
deraian yang melipat putaran waktu
tetapi tiada lain
hanya mengambil titik cahaya hitam
tuk dileburkan dengan gencaran
cahaya yang adil kurasakan






Senin, 26 November 2012

Pengakuan Kumbang


Warna hitam yang menjadi ciri khasmu
Sehingga nampak hitam si tikus-tikus memandangmu

Untukmu hanya Rasa abai dari tikus-tikus itu
Merabas deras dari kedipan pelupukmu
Tetapi kau selalu membebat cemoohan

Dengan nyanyian-nyanyian kritikmu
“Normal bagikuHalal bagiku
Dari pada si tikus-tikus itu
Duduk berdasi
Berdampak mengoyak-oyak ekonomi
koleksi koin-koinku
tak memiikir tentangku”

Kau selalu berjalan menyusuri bentangan
Demi koin-koin yang kau anggap madu


Rabu, 14 November 2012

Sebuah Arti

tersungkur karena tafakurku
muhasabahku yang mengukir
makna penyesalan yang telah
berjejak menguasai

relung-relung yang telah lalu
bintang yang lama
tak bercahaya berikhtiar
dan bersaksi kepada luasnya
cakrawala hitam ini

untuk bergegas
berbenah menyempurnakan
puingan-puingan kelam itu