Sehingga nampak hitam si tikus-tikus memandangmu
Untukmu hanya Rasa abai dari tikus-tikus itu
Merabas deras dari kedipan pelupukmu
Tetapi kau selalu membebat cemoohan
Dengan nyanyian-nyanyian kritikmu
“Normal bagikuHalal bagiku
Dari pada si tikus-tikus itu
Duduk berdasi
Berdampak mengoyak-oyak ekonomi
koleksi koin-koinku
tak memiikir tentangku”
Kau selalu berjalan menyusuri bentangan
Demi koin-koin yang kau anggap madu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar