Mungkin
karena jiwa masih lelah
apa yang harus aku tuangkan
dalam selembar itu?
sedangkan aku bisa menulis
pena . . .jangan jauh dariku
mendekatlah dihimpitan
jemari telunjuk
kefakuman berfikirku
semayamlah disaku
itu tempat pelepas lelahmu
pena. . .
mengertilah
jangan kau terus
protes-protes
karena ini
jangan berfikir kalau tintamu
tak bisa dipakai lagi
tintamu tidak akan
habis
walau air laut
bergugat
untuk mengisikan
tintamu kedalamnya
menggntikan air garam itu
selama mata dapat menangakap
cahaya
selama jantung berdegup
karena guyuran darah yang
berarus
selama jiwa masih
berkalung sukma
cerita pasti tak akan
hancur luluh lantah
dari terpaan ombak
sang durjana
tak komeni dewe wezzz
BalasHapus