Diatas air yang mengalir
aku goreskan pucuk pena
tuk ungkap serangkai kata
terbukukan cerita
namun seakan jemari gecar
kerup pun terdengar
karena gumaman bibir
yang menahan setitik dari pelupuk
bermula melinang
mungkin kerunyut dahi ini
berusaha memotivasiku
untuk berangan lapang
tuk meninggalkan cerita-cerita itu
meratap jejak bukan bearati
berandai sesal dan menggebah
deraian yang melipat putaran waktu
tetapi tiada lain
hanya mengambil titik cahaya hitam
tuk dileburkan dengan gencaran
cahaya yang adil kurasakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar