Jumat, 07 Desember 2012

Wajahnya daripada Wajahmu


sampai kapan kan Kau biarkan wajahmu?
Sedangkan kau mengindahkan wajahnya
Kau tak menghiraukan
permandian debu Yang menghiasi
itu . . .

Apa kau tak malu dengan
bedak-bedak planing
yang sudah kau rancang serius sejak itu
Bahkan dengan syaksi ilahi
kan kau penuhi dalam pengesahan
tentang wajahmu

Apa kau tak ingat itu semua
atau kau berdandan lupa
akan itu?
Ataukah memang kan kau biarkan
wajahmu kusam sampai mengeriput
mati
tanpa bukti yang akan disaksikan
saudara-saudaramu?

Mungkin saudara-saudaramu
kan meneteskan air mata prihatin
ketika merawat wajahmu yang mulai
Mati . . .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar