sampai kapan kan Kau
biarkan wajahmu?
Sedangkan kau
mengindahkan wajahnya
Kau tak menghiraukan
permandian debu Yang
menghiasi
itu . . .
Apa kau tak malu dengan
bedak-bedak planing
yang sudah kau rancang serius sejak itu
yang sudah kau rancang serius sejak itu
Bahkan dengan syaksi
ilahi
kan kau penuhi dalam pengesahan
kan kau penuhi dalam pengesahan
tentang wajahmu
Apa kau tak ingat itu
semua
atau kau berdandan lupa
akan itu?
atau kau berdandan lupa
akan itu?
Ataukah memang kan kau
biarkan
wajahmu kusam sampai mengeriput
wajahmu kusam sampai mengeriput
mati
tanpa bukti yang akan disaksikan
saudara-saudaramu?
tanpa bukti yang akan disaksikan
saudara-saudaramu?
Mungkin
saudara-saudaramu
kan meneteskan air mata prihatin
ketika merawat wajahmu yang mulai
kan meneteskan air mata prihatin
ketika merawat wajahmu yang mulai
Mati . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar